Minggu, 28 Desember 2014

Sang mentari itu bernama Ibu

Tergurai air mata saat kau bilang orang tua ya orang tua
Karena suatau ketika kita akan megalamai hal yang sama.
Haya kesedihan kupendam
Betapa kau telah menistakan perjuangn ibu

Bukan kah nabi pernah ditanya oleh seorang sahabat
Hai nabi, Siapakah orang yang kau hormati di dunia ini
Sampai 3 kali pertayaan itu di ulang
3 kali pula jawaban nabi yang sama  ibu, ibu,ibu

Aku hanya ingin membahagiakan di sisa umur mereka
Yang sama sekali tidak akan dapat membalas apa yang sudah ia perbuat untuk kita
Andaikan kuberikan gunung sekalaipun ke pada engkau,
Tentu tidak akan sepadan dengan kesabaran engkau
Andai nyawa ini harus terlepas demi Ibu, akupun rela...

Aku tidak mau mengajarkan mu untuk menjunung tinggi aku
Membelaku lebih dari kepada orang tua kamu, membelaku dalam segala hal
Sehingga kamu mementingkan aku daripada orangtuamu..
Tentu aku sadar karena akupun demikinan.

Ibu, Ibu, Ibu
Read More

Minggu, 05 Mei 2013

Refleksi Terhadap Pemikiran Muhammad Iqbal

Menurut Dr. Syed Zafrullah Hasan dalam pengantar buku Metafisika Iqbal yang ditulis oleh Dr. Ishrat Hasan Enver, Iqbal memiliki beberapa pemikiran yang fundamental yaitu intuisi, diri, dunia dan Tuhan. Baginya Iqbal sangat berpengaruh di India bahkan pemikiran Muslim India dewasa ini tidak akan dapat dicapai tanpa mengkaji ide-idenya secara mendalam. 

Namun dalam tataran praktek, Iqbal secara konkrit, yang diketahui dan difahami oleh masyarakat dunia dengan bukti berupa literature-literatur yang beredar luas, justru dia adalah sebagai negarawan, filosof dan sastrawan. Hal ini tidak sepenuhnya keliru karena memang gerakan-gerakan dan karya-karyanya mencerminkan hal itu. Dan jika dikaji, pemikiran-pemikirannya yang fundamental (intuisi, diri, dunia dan Tuhan) itulah yang menggerakkan dirinya untuk berperan di India pada khususnya dan dibelahan dunia timur ataupun barat pada umumnya baik sebagai negarawan maupun sebagai agamawan. Karena itulah ia disebut sebagai Tokoh Multidimensiona 

Salah satu gagasan Muhammad Iqbal yang terkenal dan memberikan kontribusi luar biasa bagi dunia adalah tentang pandangan politiknya.  Ia memandang bahwa tidaklah mungkin umat Islam dapat bersatu dengan penuh persaudaraan dengan warga India yang memiliki keyakinan berbeda. Oleh karenanya ia berfikir bahwa kaum muslimin harus membentuk Negara sendiri. Ide ini ia lontarkan keberbagai pihak melalui Liga Muslim dan mendapatkan dukungan kuat dari seorang politikus muslim yang sangat berpengaruh yaitu Muhammad Ali Jinnah yang mengakui bahwa gagasan Negara Pakistan adalah dari Iqbal), bahkan didukung pula oleh mayoritas Hindu yang saat itu sedang dalam posisi terdesak saat menghadapi front melawan Inggris. Bagi Iqbal dunia Islam seluruhnya merupakan satu keluarga yang terdiri atas republik-republik, dan Pakistan yang akan dibentuk menurutnya adalah salat satu republik itu. 

Sebagai seorang negarawan yang matang tentu pandangan-pandangannya terhadap ancaman luar juga sangat tajam. Bagi Iqbal, budaya Barat adalah budaya imperialisme, materialisme, anti spiritual dan jauh dari norma insani. Karenanya ia sangat menentang pengaruh buruk budaya Barat. Dia yakin bahwa faktor terpenting bagi reformasi dalam diri manusia adalah jati dirinya. Dengan pemahaman seperti itu yang ia landasi diatas ajaran Islam maka ia berjuang menumbuhkan rasa percaya diri terhadap umat Islam dan identitas keislamannya. Umat Islam tidak boleh merasa rendah diri menghadapi budaya Barat. 

Gagasan ini mampu menjadi doktrin untuk kepentingansecara idiologi,gagasan dan wawasan kebangsaan menuju rebentuknya kemandirian bangsa, dan terlepas dariimperium kapitalis..sesungguhnya secara spesifik saya belum membaca utuh tentang konsep Negara Iqbal. Ketakutan saya adalah ketika terjadi simbolisasi struktur pemerintahan Islam “sesuai sysriah” yang bias konsep, sehingga menimbulkan kerancuan dalam menjalankan struktur kenegaraan dan konsep di wilayah tertentu semacam Indonesia. Namun yang perlu menjadi cerminan adalahsemangatya untuk mandiri dan penguatan civil Power.

Menurut Dr. Syed Zafrullah Hasan dalam pengantar buku Metafisika Iqbal yang ditulis oleh Dr. Ishrat Hasan Enver, Iqbal memiliki beberapa pemikiran yang fundamental yaitu intuisi, diri, dunia dan Tuhan. Baginya Iqbal sangat berpengaruh di India bahkan pemikiran Muslim India dewasa ini tidak akan dapat dicapai tanpa mengkaji ide-idenya secara mendalam. 
Namun dalam tataran praktek, Iqbal secara konkrit, yang diketahui dan difahami oleh masyarakat dunia dengan bukti berupa literature-literatur yang beredar luas, justru dia adalah sebagai negarawan, filosof dan sastrawan. Hal ini tidak sepenuhnya keliru karena memang gerakan-gerakan dan karya-karyanya mencerminkan hal itu. Dan jika dikaji, pemikiran-pemikirannya yang fundamental (intuisi, diri, dunia dan Tuhan) itulah yang menggerakkan dirinya untuk berperan di India pada khususnya dan dibelahan dunia timur ataupun barat pada umumnya baik sebagai negarawan maupun sebagai agamawan. Karena itulah ia disebut sebagai Tokoh Multidimensiona 

Salah satu gagasan Muhammad Iqbal yang terkenal dan memberikan kontribusi luar biasa bagi dunia adalah tentang pandangan politiknya.  Ia memandang bahwa tidaklah mungkin umat Islam dapat bersatu dengan penuh persaudaraan dengan warga India yang memiliki keyakinan berbeda. Oleh karenanya ia berfikir bahwa kaum muslimin harus membentuk Negara sendiri. Ide ini ia lontarkan keberbagai pihak melalui Liga Muslim dan mendapatkan dukungan kuat dari seorang politikus muslim yang sangat berpengaruh yaitu Muhammad Ali Jinnah yang mengakui bahwa gagasan Negara Pakistan adalah dari Iqbal), bahkan didukung pula oleh mayoritas Hindu yang saat itu sedang dalam posisi terdesak saat menghadapi front melawan Inggris. Bagi Iqbal dunia Islam seluruhnya merupakan satu keluarga yang terdiri atas republik-republik, dan Pakistan yang akan dibentuk menurutnya adalah salat satu republik itu.Sebagai seorang negarawan yang matang tentu pandangan-pandangannya terhadap ancaman luar juga sangat tajam. Bagi Iqbal, budaya Barat adalah budaya imperialisme, materialisme, anti spiritual dan jauh dari norma insani. Karenanya ia sangat menentang pengaruh buruk budaya Barat. Dia yakin bahwa faktor terpenting bagi reformasi dalam diri manusia adalah jati dirinya. Dengan pemahaman seperti itu yang ia landasi diatas ajaran Islam maka ia berjuang menumbuhkan rasa percaya diri terhadap umat Islam dan identitas keislamannya. Umat Islam tidak boleh merasa rendah diri menghadapi budaya Barat. 

Gagasan ini mampu menjadi doktrin untuk kepentingansecara idiologi,gagasan dan wawasan kebangsaan menuju rebentuknya kemandirian bangsa, dan terlepas dariimperium kapitalis..sesungguhnya secara spesifik saya belum membaca utuh tentang konsep Negara Iqbal. Ketakutan saya adalah ketika terjadi simbolisasi struktur pemerintahan Islam “sesuai sysriah” yang bias konsep, sehingga menimbulkan kerancuan dalam menjalankan struktur kenegaraan dan konsep di wilayah tertentu semacam Indonesia. Namun yang perlu menjadi cerminan adalahsemangatya untuk mandiri dan penguatan civil Power.
Read More

Rabu, 23 Januari 2013

Dunia Kuda


Aku tidak pernah  menyangka bahwa langkah ku akan sejauh ini
Semakin terasa getir dan congkaknya panoarama
Satu persatu ku pecahkan labirin dan misteri hidup
Walau tidak berujung capaian yang tak otentik
Ingin terbang tinggi rasanya…lepas dan melayang ke awan
Menggapai tingginya pikiran
Ingin menyusup sedalam- dalam,
Demi menerobos butiran suci permata
Namun diri tiada  tega, tak kuasa untuk meninggalkan rerumputa  yang mnggiurkan
Aku juga tak bisa lepas dari cengkraman domba- domba srigala yang menakutkan
Sehingga  ku terlarut, terbenam dalam rerumputan yang gersang
Menjadi mahluk yang menyedihkan
Langit dan dunia tak satupun bisa ku pegeng
Hanya bisa terbang dan mengambang dibawa hembusan angina yang tak berkepanjangan
Sampai pada ahirnya sampai  tempat yang kita tidak inginkan.
Jakarta, 21 Jan 2013
Read More

Senin, 25 Juni 2012

apa dan ada

ketika ku bingung mau menulis apa, maka apa adalah tema menarik yang barangkali perlu saya tulis. Apa ini, apa itu. Kita sering kali lupa bahkan tidak terfikir kenapa apa itu ada....loh kok muncul kata ada....jadi ada dua neh yang bisa kita bincang, hubungan antara apa dan ada.
Apa adalah realitas yang tampak yang terpersepsi dalam indra kita (sense), bersifat ontologis dan dapat di lihat dan di rasa oleh indra kita. Ketika kita bertanya apa itu? maka kita akan menjawab bahwa adalah langit,bebek, meja,laptop, dan apa saja yang sudah barang tentu bisa dilihat oleh indra kita....kenapa ada meja,laptop,bebek dan lain sebgaianya.....kenapa itu ada.......nah di sinilah letak pangkalnya, ternyata sebelum apa harus "ada"dahulu..karena ada inilah yang hakiki, Apa ahanyalah atribusi dari ada dan merupakan unsur tetap dalam kehidupan.apa bisa berubah, tapi "ada" tidak.......inilah yang menjadi logika dasar pencipitaan, dimana ada merupan penyebab utama dari munculnya apa.....(sekilas saja)
Read More