Menurut Dr. Syed Zafrullah Hasan dalam pengantar buku Metafisika Iqbal yang ditulis oleh Dr. Ishrat
Hasan Enver, Iqbal memiliki beberapa pemikiran yang fundamental yaitu intuisi,
diri, dunia dan Tuhan. Baginya Iqbal sangat berpengaruh di India bahkan
pemikiran Muslim India dewasa ini tidak akan dapat dicapai tanpa mengkaji ide-idenya
secara mendalam.
Namun dalam tataran praktek, Iqbal secara konkrit, yang
diketahui dan difahami oleh masyarakat dunia dengan bukti berupa
literature-literatur yang beredar luas, justru dia adalah sebagai negarawan,
filosof dan sastrawan. Hal ini tidak sepenuhnya keliru karena memang
gerakan-gerakan dan karya-karyanya mencerminkan hal itu. Dan jika dikaji,
pemikiran-pemikirannya yang fundamental (intuisi, diri, dunia dan Tuhan) itulah
yang menggerakkan dirinya untuk berperan di India pada khususnya dan dibelahan
dunia timur ataupun barat pada umumnya baik sebagai negarawan maupun sebagai
agamawan. Karena itulah ia disebut sebagai Tokoh
Multidimensiona
Salah
satu gagasan Muhammad Iqbal yang terkenal dan memberikan kontribusi luar biasa
bagi dunia adalah tentang pandangan politiknya. Ia memandang
bahwa tidaklah mungkin umat Islam dapat bersatu dengan penuh persaudaraan
dengan warga India yang memiliki keyakinan berbeda. Oleh karenanya ia berfikir
bahwa kaum muslimin harus membentuk Negara sendiri. Ide ini ia lontarkan
keberbagai pihak melalui Liga Muslim dan mendapatkan dukungan kuat dari seorang
politikus muslim yang sangat berpengaruh yaitu Muhammad Ali Jinnah yang
mengakui bahwa gagasan Negara Pakistan adalah dari Iqbal), bahkan didukung pula
oleh mayoritas Hindu yang saat itu sedang dalam posisi terdesak saat menghadapi
front melawan Inggris. Bagi Iqbal dunia Islam seluruhnya merupakan satu keluarga
yang terdiri atas republik-republik, dan Pakistan yang akan dibentuk menurutnya
adalah salat satu republik itu.
Sebagai
seorang negarawan yang matang tentu pandangan-pandangannya terhadap ancaman
luar juga sangat tajam. Bagi Iqbal, budaya Barat adalah budaya imperialisme,
materialisme, anti spiritual dan jauh dari norma insani. Karenanya ia sangat
menentang pengaruh buruk budaya Barat. Dia yakin bahwa faktor terpenting bagi
reformasi dalam diri manusia adalah jati dirinya. Dengan pemahaman seperti itu
yang ia landasi diatas ajaran Islam maka ia berjuang menumbuhkan rasa percaya
diri terhadap umat Islam dan identitas keislamannya. Umat Islam tidak boleh
merasa rendah diri menghadapi budaya Barat.
Gagasan ini
mampu menjadi doktrin untuk kepentingansecara idiologi,gagasan dan wawasan
kebangsaan menuju rebentuknya kemandirian bangsa, dan terlepas dariimperium
kapitalis..sesungguhnya secara spesifik saya belum membaca utuh tentang konsep
Negara Iqbal. Ketakutan saya adalah ketika terjadi simbolisasi struktur
pemerintahan Islam “sesuai sysriah” yang bias konsep, sehingga menimbulkan
kerancuan dalam menjalankan struktur kenegaraan dan konsep di wilayah tertentu
semacam Indonesia. Namun yang perlu menjadi cerminan adalahsemangatya untuk
mandiri dan penguatan civil Power.
Menurut Dr. Syed Zafrullah Hasan dalam pengantar buku Metafisika Iqbal yang ditulis oleh Dr. Ishrat
Hasan Enver, Iqbal memiliki beberapa pemikiran yang fundamental yaitu intuisi,
diri, dunia dan Tuhan. Baginya Iqbal sangat berpengaruh di India bahkan
pemikiran Muslim India dewasa ini tidak akan dapat dicapai tanpa mengkaji ide-idenya
secara mendalam.
Namun dalam tataran praktek, Iqbal secara konkrit, yang
diketahui dan difahami oleh masyarakat dunia dengan bukti berupa
literature-literatur yang beredar luas, justru dia adalah sebagai negarawan,
filosof dan sastrawan. Hal ini tidak sepenuhnya keliru karena memang
gerakan-gerakan dan karya-karyanya mencerminkan hal itu. Dan jika dikaji,
pemikiran-pemikirannya yang fundamental (intuisi, diri, dunia dan Tuhan) itulah
yang menggerakkan dirinya untuk berperan di India pada khususnya dan dibelahan
dunia timur ataupun barat pada umumnya baik sebagai negarawan maupun sebagai
agamawan. Karena itulah ia disebut sebagai Tokoh
Multidimensiona
Salah
satu gagasan Muhammad Iqbal yang terkenal dan memberikan kontribusi luar biasa
bagi dunia adalah tentang pandangan politiknya. Ia memandang
bahwa tidaklah mungkin umat Islam dapat bersatu dengan penuh persaudaraan
dengan warga India yang memiliki keyakinan berbeda. Oleh karenanya ia berfikir
bahwa kaum muslimin harus membentuk Negara sendiri. Ide ini ia lontarkan
keberbagai pihak melalui Liga Muslim dan mendapatkan dukungan kuat dari seorang
politikus muslim yang sangat berpengaruh yaitu Muhammad Ali Jinnah yang
mengakui bahwa gagasan Negara Pakistan adalah dari Iqbal), bahkan didukung pula
oleh mayoritas Hindu yang saat itu sedang dalam posisi terdesak saat menghadapi
front melawan Inggris. Bagi Iqbal dunia Islam seluruhnya merupakan satu keluarga
yang terdiri atas republik-republik, dan Pakistan yang akan dibentuk menurutnya
adalah salat satu republik itu.Sebagai
seorang negarawan yang matang tentu pandangan-pandangannya terhadap ancaman
luar juga sangat tajam. Bagi Iqbal, budaya Barat adalah budaya imperialisme,
materialisme, anti spiritual dan jauh dari norma insani. Karenanya ia sangat
menentang pengaruh buruk budaya Barat. Dia yakin bahwa faktor terpenting bagi
reformasi dalam diri manusia adalah jati dirinya. Dengan pemahaman seperti itu
yang ia landasi diatas ajaran Islam maka ia berjuang menumbuhkan rasa percaya
diri terhadap umat Islam dan identitas keislamannya. Umat Islam tidak boleh
merasa rendah diri menghadapi budaya Barat.
Gagasan ini
mampu menjadi doktrin untuk kepentingansecara idiologi,gagasan dan wawasan
kebangsaan menuju rebentuknya kemandirian bangsa, dan terlepas dariimperium
kapitalis..sesungguhnya secara spesifik saya belum membaca utuh tentang konsep
Negara Iqbal. Ketakutan saya adalah ketika terjadi simbolisasi struktur
pemerintahan Islam “sesuai sysriah” yang bias konsep, sehingga menimbulkan
kerancuan dalam menjalankan struktur kenegaraan dan konsep di wilayah tertentu
semacam Indonesia. Namun yang perlu menjadi cerminan adalahsemangatya untuk
mandiri dan penguatan civil Power.